Cara Menghitung Upah Borongan Surveyor, ini Rumus untuk Proyek Ukur Tanah dan Pemetaan

Cara Menghitung Upah Borongan Surveyor, ini Rumus untuk Proyek Ukur Tanah dan Pemetaan

Digital Eksplorasi – Halo, Buat sahabat eksplorasi yang lagi nyari surveyor buat ngukur tanah atau bikin peta, pasti pernah bingung kan: “Ini harganya gimana sih? Kok ada yang mahal banget, ada yang murah?” Tenang, gak usah overthinking. Kita bongkar bareng cara hitung upah borongan surveyor biar sahabat eksplorasi gak kecolongan dan bayarnya pas sesuai hasil. Sebagai perusahaan yang udah ngerangkum dari berbagai sumber di lapangan dan pengalaman praktisi, kita tau bahwa hitung-hitungannya gak sesimpel “sekali ukur, fix harga”. Banyak faktor yang main, dan paham ini bikin sahabat eksplorasi lebih smart waktu negosiasi.

Faktor yang Ngepengaruhi Upah Borongan

Berikut ini faktor utama yang pengaruhi tarif borongan:

Lokasi & Aksesibilitas

Survey di tengah kota? Gampang. Survey di pegunungan, hutan, atau area terpencil? Otomatis lebih mahal karena faktor transportasi, akomodasi, dan tingkat kesulitan ekstra.

Luas Area & Kerumitan Bentang Alam

Ngukur tanah 100 m² di perkotaan beda banget sama ngukur 50 hektar di perbukitan. Topografi (rata, berbukit, banyak semak) langsung pengaruh waktu dan tenaga.

Tujuan & Detail Output

Sahabat eksplorasi butuh apa? Cuma patok batas? Atau bikin peta topografi detail dengan kontur setiap 0.5 meter? Atau malah survei untuk sertifikat tanah? Semakin detail dan banyak layer data yang diminta, semakin kompleks pekerjaannya.

Baca Juga :  Mengenal Pengertian Survey Terestris: Pendahuluan, Metode, dan Manfaatnya

Alat yang Dipake

Surveyor pake alat manual (theodolite tua) vs. alat canggih (Total Station, GPS Geodetik, bahkan drone/UAV) beda harga dan akurasi. Teknologi canggih biasanya lebih efisien dan akurat, tapi biaya sewanya juga masuk kalkulasi.

Tim yang Dikerahkan

Profesi kayak Surveyor berlisensi (bersertifikat), Geodesist, dan Teknisi Survey punya rate berbeda. Pengalaman tim juga bikin nilai jasanya naik.

Komponen Upah Borongan Surveyor

Berikut ini komponen upah borongan:

Komponen Upah Isinya Apa Aja? Kenapa Penting? Kira-kira Porsinya Dalam Paket Borongan
Biaya Alat & Teknologi Sewa/perawatan alat kayak Total Station, GPS Geodetik, Drone, Software olah data (AutoCAD, GIS). Alat canggih = data akurat & proses cepat. Ini biaya “wajib” buat hasil yang premium. 15% – 30%
Tergantung level teknologi yang dipake. Drone mapping lebih tinggi persentasenya.
Upah Tim Profesional Fee untuk Surveyor (koordinator/bersertifikat), Asisten Surveyor, Teknisi, Operator. Bukan cuma fisik, tapi skill analisis dan tanggung jawab. Ini core value-nya. Pengalaman dan sertifikasi tim ngaruh banget ke kualitas output dan keabsahan hukum data. 40% – 60%
Ini komponen terbesar, karena bayar keahlian dan waktu mereka.
Biaya Operasional Lapangan Transportasi, bensin, tol, akomodasi (jika luar kota), konsumsi tim, komunikasi. Survey ke lokasi susah? Biaya ini bisa ngeboom. Perhitungan real ini bikin harga proyek beda-beda. 15% – 25%
Fleksibel, makin jauh dan susah akses, makin gede.
Biaya Pengolahan & Administrasi Waktu buat proses data di kantor, bikin laporan, gambar teknis, validasi data, sampai konsultasi ke klien. Data mentah gak guna. Data yang diolah, dianalisis, dan dipresentasikan dengan rapi ini yang sahabat eksplorasi bayar. 10% – 20%
Sering kelewat, padahal ini tahap yang makan waktu.
Profit & Jaminan Kualitas Margin perusahaan buat berkembang, pelatihan, asuransi kesalahan, dan garansi atas data yang diberikan. Sahabat eksplorasi bayar buat ketenangan. Perusahaan legit pasti masukin ini buat jaminin tanggung jawab dan kelangsungan layanan. 10% – 20%
Bukan “cari untung doang”, tapi nilai keamanan dan profesionalisme.
Baca Juga :  Ciri-Ciri Emas Mentah Yang Berkwalitas Harga Jual Tinggi dan Rendah

Rumus Dasar Hitung Upah Borongan Surveyor

Berikut rumus dasar upah borongan  yang biasa dipake di banyak proyek:

Total Biaya = (Biaya Perangkat + Upah Tenaga) + Biaya Operasional + Profit

Tapi, kita jabarin biar lebih relate:

Biaya Perangkat Alat

Ini termasuk sewa alat per hari. Misal, sewa Total Station bisa Rp 300-800 ribu/hari, GPS Geodetik lebih mahal. Drone untuk pemetaan? Bisa jutaan per hari. Hitung estimasi hari pemakaian.

Upah Tenaga Profesional per Hari 

    • Surveyor Berpengalaman (Koordinator): Rp 600.000 – Rp 1.500.000/hari.

    • Asisten Surveyor/Teknisi: Rp 300.000 – Rp 700.000/hari.

    • Kalau borongan murni, upah ini udah dikonversi ke dalam paket pekerjaan.

Biaya Operasional 

Jangan lupa ini! Perjalanan jauh butuh mobil operasional, bensin, toll, makan, bahkan hotel. Plus, waktu buat olah data di software khusus (seperti AutoCAD, GIS) juga masuk hitungan.

Profit & Margin Perusahaan 

Surveyor yang legit pasti masukin ini sebagai jaminan kualitas dan tanggung jawab hukum atas datanya.

Cara Perhitungannya

Berikut contoh nyata buat proyek pengukuran tanah buat sertifikat (PTSL) seluas 2 hektar di area ladang yang agak berbukit:

Ngitung Modal Dasar

  • Alat & Teknologi: Sewa perangkat penting kayak Total Station (Rp 800k buat 2 hari) + GPS Geodetik (Rp 800k) + lisensi software khusus (Rp 300k). Total buat alat: Rp 1.9 juta.

  • Fee Tim Lapangan: Bayar skill tim inti. 1 Surveyor ahli (Rp 2.4 juta buat 3 hari) + 2 Asisten (Rp 3 juta buat 3 hari). Total buat tenaga ahli: Rp 5.4 juta.

Modal dasar buat eksekusi (Alat + Tim) = Rp 7.3 juta.

Tambahin Biaya Operasional

Ini biaya yang sering lupa dimasukin, tapi real banget keluar:

  • Transport & bensin buat mobil operasional: Rp 500 ribu

  • Makan minum tim 3 orang selama kerja: Rp 675 ribu

  • Nginep 2 malam karena lokasi jauh: Rp 600 ribu

  • Buffer biaya tak terduga: Rp 325 ribu

Baca Juga :  Bolehkah EM4 Dicampur Dengan NPK? - Penjelasan Lengkap dan Terperinci

Total biaya hidup lapangan = Rp 2.1 juta.

Itung Nilai Tambah Perusahaan 

Ini bukan sekadar “untung”, tapi nilai buat jaminan kualitas, risiko, dan layanan purna jual. Kita pake standar 20% dari total biaya pokok.

  • Biaya Pokok = Rp 7.3 juta + Rp 2.1 juta = Rp 9.4 juta

  • Nilai Tambah (20%) = Rp 1.88 juta

Grand Total Akhir

Total Penawaran = Biaya Pokok + Nilai Tambah
= Rp 9.4 juta + Rp 1.88 juta
= Rp 11.28 juta

Di lapangan, angka ini biasanya dibulatkan jadi Rp 11.3 – 11.5 juta buat jadi harga nego yang rapi.

Tips Jitu Pilih Harga Borongan Survei

Berikut ini tips jitu biar deal-nya sehat dan sahabat eksplorasi gak ketipu:

Waspada Harga Murah Meriah

Penawaran jauh di bawah standar pasar itu alarm bahaya. Bisa jadi alatnya jadul, timnya abal-abal, atau yang paling serem gak ada jaminan buat benerin kalo datanya salah.

Paksa Rincian Biayanya

Jangan terima angka total doang. Minta breakdown kasar untuk alat, tenaga, dan operasional. Vendor profesional gak akan ribet ngasih penjelasan. Kalo mereka ngeles, mending cari yang lain.

Teliti Cakupan Kerjanya

Bandingin apa aja yang sahabat eksplorasi dapet. Rp 10 juta buat sekadar patok tanah beda banget sama Rp 10 juta yang udah termasuk peta digital dan konsultasi administrasi. Pastiin “perbandingan apel sama apel”.

Cek Kualifikasi Tim Lapangan

Jangan cuma percaya sama nama perusahaan. Tanyain siapa yang bakal turun ke lapangan, lihat portofolio kerjanya, dan pastiin mereka punya sertifikasi yang relevan. Tim berpengalaman = masalah di lapangan selesai cepat.

Sisihin Budget untuk Jaminan Kualitas

Pastiin ada ruang buat quality control dan revisi minor dalam perjanjian. Bayar sedikit lebih mahal buat vendor yang nyediain after-sales service itu investasi buat ketenangan pikiran sahabat eksplorasi.

Kesimpulan

Harga borongan survei itu nggak asal comot angkanya; dia ada rumus dan logikanya sendiri yang dipengaruhi sama lokasi, kerumitan, alat, dan tim. Kuncinya, jangan cuma fokus sama angka akhir, tapi minta breakdown biayanya dan bandingin cakupan kerjanya biar sahabat ekplorasi tau persis apa yang sahabat ekplorasi bayar. Pilih vendor yang transparan dan punya tim kompeten, meski harganya nggak yang termurah, karena data survei yang akurat dan punya kekuatan hukum itu investasi jangka panjang yang worth it untuk ketenangan sahabat ekplorasike depannya.