Cara Menentukan Harga Survey Tanah per Hektar, Ini Faktornya

Cara Menentukan Harga Survey Tanah per Hektar, Ini Faktornya

digitaleksplorasi.com – Halo, Para Pembaca Digital Global Eksplorsi Kalian masih pada bingung mau melakukan pengukuran tanah? Bingung karena ngga tahu berapa harganya yaa? Tenang aja guyss, disini PT. Digital Global Eksplorasi Indonesia bakal bahas sampai tuntas semua hal tentang harga survei tanah nihh pastinya dengan bahasa yang mudah dipahami  dan dimengerti sama kalian, Pembaca Digital Global Eksplorsi, Simak sampai habis yaa, karena di akhir artikel nanti ada sesi tanya jawab yang bisa banget buat bantu jawab semua pertanyaan yang ada di kepala kalian!


Survei Tanah Itu Penting atau Tidak?

Sebelum PT. Digital Global Ekplorasi Indonesia bahas tentang harga nih, Kira-kira menurut kalian para Pembaca Digital Global Eksplorsi nih, survei tanah itu penting atau tidak? Jawabannya penting banget yaa guyss, karena apa? karena ini nihh :

  • Buat pastiin batas tanah nggak salah (biar nggak ribut sama tetangga xixi)
  • Bikin sertifikat tanah biar legal
  • Persiapan bangun rumah atau properti lainnya
  • Hitung potensi nilai tanah buat investasi
Baca Juga :  Konsultan Pemetaan di Pamekasan untuk Untuk Pembangunan Tempat Wisata

Kalo Pembaca Digital Global Eksplorsi beli tanah tapi gak survei dahulu, bisa-bisa ukurannya nggak akurat atau malah salah sertifikat. Nambah ribet bukan?


Faktor-Faktor yang Bikin Harga Survei Tanah Bisa Naik atau Turun

    1. Lokasi Tanah: Kota vs Desa vs Tengah Hutan

  • Di kota (Karawang, Bandung, Semarang): Biaya lebih murah karena lokasinya strategis.
  • Daerah terpencil (Sulawesi, Kalimantan, kampung): Bisa lebih mahal karena surveyor perlu nyewa mobil, bahkan helikopter jadi ekstrem banget!
  • Lahan di lereng gunung atau hutan: Butuh tim khusus, jadi biayanya juga naik.

Contoh Kisaran Harga:

  • Kota: Rp 550.000 – Rp 2.500.000/hektar
  • Desa terpencil: Rp 2.700.000 – Rp 5.500.000/hektar

    2. Luas Tanah: Semakin Besar, Semakin Murah per Hektar

  • Kalo kalian mau survei 1 hektar, harganya bisa sampai Rp 2,5 juta.
  • Tapi kalo kalian mau survei 10 hektar, per hektarnya bisa turun jadi Rp 2 juta karena efisiensi.

Pro Tip: Kalo tanah kalian gede, coba nego deh siapa tau dapet diskon per hektar kan?

    3. Kondisi Tanah: Datar vs Berbukit vs Rawa

  • Tanah datar (seperti sawah): Gampang diukur, harga normal.
  • Tanah berbukit: Butuh alat lebih canggih, biaya naik 30-50%.
  • Tanah rawa atau hutan lebat: Bisa 2-3x lipat lebih mahal karena susah dijangkau.

“Duh, tanah aku banyak pohonnya nih, apa harus ditebang dulu yaa?”
Nggak perlu guyss! Karena sekarang udah ada teknologi namanya itu drone & LiDAR, nah alat ini bisa ukur tanah tanpa harus bersihin lahan lohh. Tapi pastinya harganya jauh lebih mahal yaa guyss.

    4. Tujuan Survei: Sertifikat vs Bangun Rumah vs Investasi

  • Buat sertifikat tanah: Cuma perlu ukur batas, harganya relatif murah.
  • Buat bangun rumah/kantor: Butuh detail kontur tanah, jadi lebih mahal.
  • Buat proyek besar (seperti perumahan): Butuh peta topografi 3D, biayanya tinggi.
Baca Juga :  Konsultan Pemetaan di Kota Pasuruan untuk Untuk Pembangunan Pengeboran Tanah

“Kalau cuma mau tahu ukuran tanah doang, bisa lebih murah nggak yaa?”
Bisa! Tapi kalian harus tetap hati-hati yaa, kalo nanti mau urus sertifikat, harus survei ulang. Mending langsung sekalian aja biar nggak double cost.

    5. Teknologi yang Dipake: Manual vs Drone vs Satelit

  • Manual (pake theodolite): Lebih murah, tapi kurang akurat buat lahan kompleks.
  • Drone mapping: Cepat & akurat, cocok buat tanah luas, harga sedang.
  • LiDAR/Satelit: Paling canggih, tapi harganya selangit (bisa Rp 10 juta+/hektar).

“Lebih worth it yang mana, Drone atau Manual?”
Kalo tanah kalian biasa aja (datar, nggak terlalu luas), pakai manual juga cukup si. Tapi kalo lahannya gede & berbukit, drone lebih efisien dan pastinya menghemat waktu juga. Kalo pake manual kan cape dan buang-buang waktu hehe..

    6. Surveyor: Profesional vs Amatir

  • Surveyor bersertifikat BPN: Lebih mahal, tapi hasilnya diakui hukum.
  • Surveyor freelance/tidak resmi: Murah, tapi risiko salah ukur tinggi.

“Boleh pakai surveyor murah aja nggak?”
Boleh aja kok, tapi kalo buat keperluan legal (seperti sertifikat), pastikan dia punya izin resmi yaa. Salah-salah, sertifikat kalian nantinya jadi nggak valid! Hati-hati dalam memilih surveyor Percayakan pada PT. Digital Global Eksplorasi Indonesia.


Kisaran Harga Survei Tanah per Hektar (2025)

Jenis Lahan Biaya per Hektar Cocok Buat…
Lahan datar (kota) Rp 550.000 – Rp 2.500.000 Sertifikat, jual-beli
Lahan berbukit Rp 2.300.000 – Rp 5.500.000 Proyek konstruksi
Pakai drone Rp 3.200.000 – Rp 7.500.000 Tanah luas & kompleks
Survei BPN resmi Rp 1.700.000 – Rp 4.300.000 Keperluan legal

 Ada Tips Nih Buat Para Pembaca Digital Global Ekplorasi Sebelum Melakukan Survei Tanah :

   1. Hitung Pakai Standar NJOP (Wajib Loh Guyss!)

          NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) itu harga patokan dari pemerintah. Cara liatnya ada dibawah sini :

  • Buka website Bapenda (Badan Pendapatan Daerah) provinsi kalian
  • Atau langsung ke kantor pajak setempat
  • Bisa juga cek di sertifikat tanah (biasanya tertera)

Contoh:
Kalo NJOP tanah kalian Rp 2,5 juta/m², harga realistisnya sekitar 1,5x-3x NJOP (tergantung lokasi kalian itu strategis atau nggak).

Baca Juga :  Konsultan Pemetaan di Jember untuk Untuk Pembangunan Saluran Air

    2. Bandingkan dengan Harga Pasar Sekitar

       Caranya gampang banget:

  • Cek OLX, Rumah123, atau Instagram properti
  • Tanya ke tetangga berapa terakhir mereka jual tanah
  • Survey langsung ke perumahan terdekat
  • Konsultasikan langsung ke PT. Digital Global Eksplorasi Indonesia

Pro Tip:
Harga tanah di sudut jalan utama bisa 2x lebih mahal dibanding yang di dalem gang!

    3. Hitung Berdasarkan Zona Lokasi

       Nih patokan kasar (per m²):

  • Pinggir jalan raya: 3x-5x NJOP
  • Dalam komplek: 1,5x-2x NJOP
  • Dekat mall/kampus: 4x-10x NJOP
  • Daerah terpencil: Dibawah NJOP

Contoh Real:
Tanah di Bekasi dekat stasiun harganya beda jauh sama yang di belakangnya. Tapi selisihnya bisa sampai Rp 2-3 juta/m² lohh!

    4. Pertimbangkan Bentuk Tanah

  • Tanah kotak = harga premium
  • Tanah segitiga/polos = diskon 10-30%
  • Tanah miring = lebih murah kecuali buat villa yaa!

Fakta Unik:
Tanah di sudut pertigaan biasanya paling mahal karena nilai strategisnya!

    5. Cek Fasilitas Sekitar

       Ini yang bikin harga jadi naik banget :

  • Dekat tol/stasiun: +50% harga
  • Ada sekolah favorit: +30%
  • Dekat RSUD: Bisa turun (karena macet)

Kasus Nyata:
Tanah di BSD yang dekat Stasiun Cisauk harganya naik 300% dalam 5 tahun terakhir!

    6. Hitung Potensi Future Development

        Ini nih yang sering banget dilupain :

  • Cek RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) di dinas PU setempat
  • Tanya proyek apa aja yang bakal dibangun
  • Cek apakah masuk wilayah pengembangan pemerintah

Contoh:
Tanah di sekitar IKN Nusantara pada naiknya gila-gilaan banget sejak 2023!

    7. Sesuaikan dengan Kebutuhan Pasar

  • Untuk rumah: Utamakan yang lokasinya strategis
  • Untuk usaha: Cari yang dekat keramaian
  • Untuk investasi: Cari yang dekat proyek pemerintah

Tips Biar Hemat Saat Pengukuran Tanah

  1. Bandingkan harga dari 3-4 penyedia jasa.
  2. Nego paket kalo tanah kalian luas.
  3. Cari surveyor lokal biar ongkos transportasi lebih murah.
  4. Pastikan sekalian buat sertifikat biar nggak bayar dua kali.

FAQ (Tanya Jawab Seputar Survei Tanah)

Q: “Berapa lama itu kak waktunya buat survei tanah 1 hektar?”

A:

  • Lahan datar: 1-2 hari
  • Lahan kompleks: 3-7 hari (tergantung medan)

Q: “Kira-kira bisa nggak sih survei tanah sendiri pakai Google Maps?”

A:
Bisa buat perkiraan kasar, tapi nggak sah secara hukum. Hasil Google Maps beda sama pengukuran profesional.

Q: “Kalau tanahnya belum bersih, bisa disurvei nggak?”

A:
Bisa, tapi kalo terlalu banyak semak atau bangunan, mungkin perlu dibersihin dulu biar akurat.

Q: “Apa bedanya survei tanah sama sertifikat tanah?”

A:

  • Survei tanah = proses ukur tanah
  • Sertifikat tanah = dokumen legal hasil dari survei

Q: “Kapan perlu survei ulang tanah?”

A:

  • Kalo ada sengketa batas
  • Sebelum bangun properti
  • Kalo mau jual tanah biar harganya akurat

Kesimpulan

Harga survei tanah per hektar itu tergantung lokasi, teknologi, dan tujuannya yaa. Kalo mau yang murah, cari surveyor lokal & pilih metode manual. Tapi kalo butuh akurasi tinggi, drone atau LiDAR lebih recommended dan efisien. Udah siap survei tanah? Jangan lupa cek reputasi surveyor biar kalian nggak kena tipu yaa! Ada pertanyaan lain? Yuk komen, kita bahas bareng-bareng nanti di komen yaa! 🚀 Kalau kalian butuh informasi tentang Jasa Ukur Tanah kalian bisa Kontak PT. Digital Global Eksplorasi Indonesia Sekarang Juga di “Kontak Digital Global Eksplorasi Indonesia