Cara Menghitung Biaya Kontraktor Cut and Fill, Berikut Ini Detailnya

Cara Menghitung Biaya Kontraktor Cut and Fill, Berikut Ini Detailnya

Sebelum mulai proyek konstruksi, ada banyak aspek yang perlu Sahabat Eksplorasi lakukan agar pembangunannya berjalan lancar, salah satunya adalah cut and fill. Tujuannya adalah buat meratakan kontur permukaan lahan. Jadi, nggak heran kalau Sahabat Eksplorasi cari tahu soal cara menghitung biaya kontraktor cut and fill.

Dengan mengetahui cara menghitung biaya kontraktor cut and fill, Sahabat Eksplorasi bisa memperkirakan anggaran yang tepat. Jadi, RAB yang dibuat nantinya nggak salah perhitungan dan bisa tepat sesuai rencana sampai proyek selesai. 

Yuk, simak pembahasannya sampai selesai!

Apa Itu Cut and Fill?

Secara sederhana, “cut” berarti memotong atau mengeruk tanah dari area yang tinggi, sementara “fill” itu mengisi tanah ke area yang lebih rendah. Tujuannya? Supaya lahan jadi rata dan siap buat dibangun.

Proses ini biasanya dipakai di proyek-proyek seperti pembangunan jalan, gedung, atau kawasan industri. Jadi, ketika lahan proyek nggak rata, kontraktor perlu melakukan cut and fill agar struktur bangunan nanti berdiri di atas lahan yang stabil dan aman. 

Baca Juga :  Apakah sertifikat lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) penting?

Tapi jangan salah, proses ini nggak cuma sekadar gali dan timbun aja lho. Ada banyak hal teknis yang harus diperhitungkan, termasuk jenis tanah, kondisi alam, hingga biaya yang dibutuhkan.

Tahap Perencanaan Proses Cut and Fill pada Proyek Kontraktor

Sebelum masuk ke proses pelaksanaan dan penghitungan biaya, tentu ada tahapan perencanaan yang wajib dilakukan. Tahapan ini penting banget buat memastikan proyek nanti berjalan dengan lancar. Berikut Digital Global Eksplorasi kasih penjelasannya:

1. Peninjauan Lokasi Proyek

Tahap awal ini jadi pondasi utama. Tim dari Digital Global Eksplorasi biasanya akan datang langsung ke lokasi proyek untuk melihat kondisi asli di lapangan. Di tahap ini, kita bisa tahu apakah lahan punya kontur miring, rata, atau berbukit. 

Selain itu, peninjauan juga membantu mengidentifikasi potensi masalah seperti keberadaan batu besar, aliran air, atau kondisi tanah yang kurang stabil.

2. Proses Pengukuran Lahan

Setelah tahu kondisi lahan secara umum, langkah selanjutnya adalah melakukan pengukuran. Pengukuran ini dilakukan menggunakan alat survey seperti theodolite atau total station, dan datanya digunakan untuk membuat peta kontur lahan. 

Hasil pengukuran ini nantinya sangat penting buat menentukan volume tanah yang harus dipindahkan, baik yang akan di-cut maupun yang di-fill.

3. Pengolahan Data Survey dan Perencanaan Lahan

Setelah pengukuran selesai, data yang didapat akan diolah untuk membuat rencana kerja. Ini termasuk membuat desain permukaan akhir, menghitung berapa banyak tanah yang harus dipindahkan, dan menentukan metode kerja yang paling efisien. 

Tim Digital Global Eksplorasi biasanya menggunakan software khusus seperti AutoCAD Civil 3D untuk membantu visualisasi dan simulasi cut and fill.

Cara Menghitung Biaya Kontraktor Cut and Fill

Setelah perencanaan matang, saatnya masuk ke bagian yang paling banyak ditanyain: gimana sih cara menghitung biaya kontraktor cut and fill? Berikut Digital Global Eksplorasi jabarkan step by step.

Baca Juga :  Pabrik Penghasil VCO dan CPO Mentah di Indonesia, Ini Detailnya

1. Perhitungan Volume Tanah

Langkah pertama adalah menghitung volume tanah yang akan di-cut dan di-fill. Rumus dasar yang digunakan adalah:

V = A x T

Keterangan:

  • V = Volume (dalam meter kubik/m3)
  • A = Luas Alas (dalam meter persegi/m2)
  • T = Tebal atau tinggi galian/timbunan (dalam meter)

Misalnya, kalau Sahabat Eksplorasi punya lahan seluas 1000 m2 dan perlu digali sedalam 0,5 meter, maka volume tanahnya:

V = 1000 m2 x 0,5 m = 500 m3

2. Estimasi Biaya Per m3

Setelah tahu volumenya, kita bisa kalikan dengan harga satuan pekerjaan cut and fill per m3. Harga ini bisa berbeda-beda tergantung lokasi dan kondisi lapangan, tapi rata-rata ada di kisaran Rp 40.000 – Rp 80.000 per m3. Jadi, kalau volume 500 m3 dan harga Rp 50.000, maka estimasi biayanya:

500 m3 x Rp 50.000 = Rp 25.000.000

3. Hitung Upah Tenaga Kerja dan Biaya Peralatan

Tenaga kerja dan alat berat seperti excavator, bulldozer, atau dump truck juga harus dihitung. Misalnya, sewa alat berat per hari Rp 2.500.000 dan proyek diperkirakan selesai dalam 5 hari, maka biayanya:

Rp 2.500.000 x 5 hari = Rp 12.500.000

Kalau tenaga kerja dibayar Rp 150.000 per orang per hari dan ada 5 orang:

Rp 150.000 x 5 orang x 5 hari = Rp 3.750.000

4. Tambahkan Biaya Material

Kadang ada kebutuhan tambahan seperti geotextile, batuan timbun, atau pasir. Misalnya butuh material tambahan seharga Rp 5.000.000, maka total biaya akan bertambah sesuai kebutuhan tersebut.

5. Estimasi Jam Kerja

Jam kerja ini penting untuk menentukan durasi proyek dan memastikan efisiensi. Semakin cepat selesai, semakin hemat biaya operasional. Estimasi ini juga digunakan untuk menjadwalkan pekerjaan supaya nggak bentrok dengan pekerjaan konstruksi lainnya.

Faktor yang Mempengaruhi Biaya Cut and Fill

Sudah tahu soal cara menghitung biaya kontraktor cut and fill, kan? Pasti Sahabat Eksplorasi bingung kenapa biayanya berbeda-beda tiap penyedia jasa. Soalnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi, yakni:

Baca Juga :  Biaya Pembuatan Sertifikat Tanah Hibah: Panduan Lengkap dan Terperinci

1. Jenis Tanah

Tanah liat, pasir, batuan keras, semuanya punya tingkat kesulitan yang beda saat digali. Tanah yang keras jelas butuh alat khusus dan waktu lebih lama, jadi biayanya pun lebih tinggi.

2. Lokasi

Lokasi proyek juga berpengaruh, lho. Proyek di kota besar biasanya punya biaya lebih tinggi karena ongkos transportasi alat berat dan upah tenaga kerja juga lebih mahal.

3. Jumlah Tanah yang Akan di Cut and Fill

Semakin besar volume tanah yang dipindahkan, makin besar pula biaya yang dikeluarkan. Tapi, kadang volume besar bisa lebih hemat secara satuan karena efisiensi alat dan tenaga kerja.

4. Keadaan Tanah

Tanah basah, berlumpur, atau berbatu bisa jadi tantangan tersendiri. Kondisi seperti ini bikin pekerjaan lebih lambat dan butuh biaya tambahan.

5. Harga Material

Kalau ada kebutuhan material tambahan, harga bahan-bahan seperti pasir, kerikil, atau geotextile juga memengaruhi total biaya keseluruhan.

Contoh Perhitungan RAB Biaya Kontraktor Cut and Fill

Kalau Sahabat Eksplorasi masih bingung soal perhitungan biaya cut and fill, nggak perlu khawatir. Soalnya, Digital Global Eksplorasi bakal kasih tahu contoh perhitungannya berikut ini:

Komponen Volume / Satuan Harga Satuan Total Biaya
Pekerjaan Cut & Fill 500 m3 Rp 50.000 Rp 25.000.000
Sewa Alat Berat 5 hari Rp 2.500.000 Rp 12.500.000
Upah Tenaga Kerja 25 HOK Rp 150.000 Rp 3.750.000
Material Tambahan Rp 5.000.000
Total Biaya Rp 46.250.000

Kesimpulan Cara Menghitung Biaya Kontraktor Cut and Fill

Kalau ditarik kesimpulan, sebenarnya menghitung biaya cut and fill itu memang butuh ketelitian dan perencanaan yang matang. Mulai dari survey lahan, pengolahan data, hingga perhitungan volume dan estimasi biaya, semuanya harus dilakukan dengan detail. Banyak faktor yang memengaruhi, jadi penting banget untuk konsultasi dengan pihak yang berpengalaman.

Meski begitu, kalau Sahabat Eksplorasi lagi butuh jasa cut and fill tanah, nggak perlu bingung, karena bisa kolaborasi sama Digital Global Eksplorasi. Digital Global Eksplorasi bakal bantu proses cut and fill dari awal sampai akhir hingga proyek bisa dijalankan dengan lancar. 

Tunggu apalagi? Yuk, langsung saja hubungi Digital Global Eksplorasi lewat email [email protected] atau WhatsApp +6289685617675 sekarang juga!