Dokumen yang Dibutuhkan Perusahaan Supaya Mendapatkan Solar Industri, Ini Syaratnya

Dokumen yang Dibutuhkan Perusahaan Supaya Mendapatkan Solar Industri, Ini Syaratnya

Makin hari, kebutuhan akan bahan bakar minyak (BBM) semakin tinggi, terutama buat keperluan operasional industri. Jadi, nggak heran kalau banyak industri atau perusahaan yang mau pakai solar industri untuk kebutuhan sumber energinya. Untuk itu, memahami soal dokumen yang dibutuhkan perusahaan supaya mendapatkan solar industri sangat penting.

Apalagi, kalau Sahabat Eksplorasi baru mau pakai solar industri untuk kebutuhan energi di perusahaan. Tapi, nggak perlu khawatir lagi, soalnya Digital Global Eksplorasi bakal kasih tahu beberapa syarat dokumen yang dibutuhkan perusahaan supaya mendapatkan solar industri. Yuk, simak sampai akhir!

Apa Itu Solar Industri?

Solar industri adalah bahan bakar minyak (BBM) yang khusus digunakan untuk keperluan non-subsidi, alias buat perusahaan yang butuh energi dalam jumlah besar. Biasanya dipakai buat industri manufaktur, pertambangan, pembangkit listrik, hingga kapal-kapal besar. 

Solar industri ini punya kualitas yang lebih tinggi dibandingkan solar subsidi, karena ditujukan buat mesin-mesin yang kerja keras dan butuh performa maksimal.

Sahabat Eksplorasi yang punya usaha di sektor industri, pasti ngerti deh betapa pentingnya punya pasokan energi yang stabil. Nah, salah satunya lewat solar industri ini. Tapi, nggak bisa sembarangan loh buat dapetin solar industri. Ada jenis-jenisnya, dan juga syarat dokumen yang mesti dipenuhi. 

Baca Juga :  Pengadaan Citra Satelit Penginderaan Jauh: Memahami Teknologi yang Mempesona

Jenis-jenis Solar Industri

Sebelum tahu apa saja dokumen yang dibutuhkan perusahaan supaya mendapatkan solar industri, sebaiknya Sahabat Eksplorasi pahami dulu soal jenis-jenisnya. Soalnya, ini penting buat Sahabat Eksplorasi mau pilih jenis solar industri mana yang sesuai kebutuhan perusahaan.

Jenis Solar Industri Kegunaan Utama Kelebihan Kekurangan
High Speed Diesel (HSD) Mesin diesel berkecepatan tinggi seperti kendaraan berat & genset Pembakaran lebih bersih, efisiensi tinggi Harga relatif lebih mahal
Marine Fuel Oil (MFO) Kapal laut besar, industri perkapalan Cocok buat mesin besar, tahan lama Kandungan sulfur tinggi, polusi lebih besar
Industrial Diesel Oil (IDO) Mesin industri & boiler Stabil buat operasi industri Kurang ramah lingkungan
Bio Solar Kendaraan diesel, genset Lebih ramah lingkungan karena campuran nabati Performa lebih rendah dari HSD
Biosolar Industri (B35) Industri dengan kebijakan energi terbarukan Mendukung program energi hijau Kadang butuh penyesuaian mesin
High Sulfur Fuel Oil (HSFO) Pembangkit listrik & kapal besar Harga lebih murah Emisi sulfur tinggi, perlu alat pengendali emisi

Nah, dari tabel itu Sahabat Eksplorasi bisa sesuaikan deh kebutuhan energinya kayak gimana. Misalnya, kalau industrinya butuh bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, bisa pilih B35. Tapi kalau performa mesin jadi prioritas, HSD bisa jadi pilihan.

Dokumen yang Dibutuhkan Perusahaan Supaya Mendapatkan Solar Industri

Sekarang sudah tahu soal jenis-jenis solar industri, kan? Jadi, Sahabat Eksplorasi nanti nggak bingung mau pilih yang mana untuk kebutuhan perusahaan.

Nah, selanjutnya, Digital Global Eksplorasi bakal kasih tahu beberapa dokumen yang dibutuhkan perusahaan supaya mendapatkan solar industri, meliputi:

1. Nomor Induk Berusaha (NIB)

Dokumen NIB adalah identitas resmi bagi setiap pelaku usaha yang terdaftar di Indonesia. Tanpa dokumen ini, perusahaan tidak diakui secara legal oleh pemerintah dan otomatis tidak bisa mengakses layanan atau fasilitas dari negara termasuk solar industri. NIB juga digunakan untuk pelaporan aktivitas usaha secara online lewat sistem OSS (Online Single Submission).

Baca Juga :  Apakah Setiap Rumah Harus Memiliki Izin Mendirikan Bangunan?

2. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Izin Usaha Industri

Izin ini jadi bukti sah bahwa perusahaan Sahabat Eksplorasi menjalankan kegiatan usaha yang legal sesuai dengan klasifikasi dan sektor industri tertentu. SIUP dibutuhkan untuk sektor perdagangan, sementara Izin Usaha Industri lebih untuk pabrik atau produksi. Tanpa salah satu dari dokumen ini, penyedia solar industri nggak akan memproses permintaan BBM dari perusahaan.

3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Perusahaan

NPWP dibutuhkan untuk semua proses administrasi perpajakan, termasuk pelaporan pembelian solar industri. Ini menunjukkan bahwa perusahaan taat terhadap kewajiban fiskal dan bisa dipercaya secara administratif.

4. Akta Pendirian Perusahaan & SK Pengesahan dari Kemenkumham

Dokumen ini penting banget karena menjadi bukti sah bahwa entitas usaha memang terdaftar dan memiliki badan hukum jelas. Lewat akta dan SK ini, pihak penyedia BBM bisa tahu siapa yang bertanggung jawab secara hukum.

5. Surat Permohonan Penggunaan Solar Industri

Selanjutnya, ada surat resmi yang ditujukan ke penyedia solar industri yang menjelaskan maksud dan tujuan perusahaan dalam menggunakan BBM. Isinya mencakup data volume kebutuhan, lokasi penggunaan, serta waktu penggunaan solar. Dokumen ini biasanya menjadi awal dari proses verifikasi oleh distributor BBM.

6. Rencana Kebutuhan BBM (RKB)

RKB adalah estimasi jumlah solar yang dibutuhkan perusahaan dalam jangka waktu tertentu, baik harian, bulanan, maupun tahunan. Penyedia solar industri butuh data ini untuk menentukan kapasitas distribusi dan menjaga kestabilan pasokan.

7. Dokumen Lingkungan (UKL-UPL atau AMDAL)

Ini adalah dokumen penting untuk menunjukkan bahwa aktivitas perusahaan tidak membahayakan lingkungan. UKL-UPL biasanya untuk industri kecil hingga menengah, sementara AMDAL wajib bagi perusahaan dengan dampak lingkungan besar. Tanpa dokumen ini, penggunaan solar dalam skala besar bisa dianggap berisiko.

Baca Juga :  Apa Beda Sertifikat SHM dan HGB? Perbedaan, Kelebihan, dan Kelemahan

Harga Solar Industri

Soal harga, solar industri punya fluktuasi karena dipengaruhi oleh harga minyak dunia, kurs, dan biaya distribusi. Biasanya harga ditentukan oleh PT Pertamina atau penyedia resmi lainnya.

Berikut ini kisaran harga solar industri per Mei 2025:

Jenis Solar Industri Harga per Liter (Rp)
High Speed Diesel (HSD) 20.200 – 23.000
Marine Fuel Oil (MFO) 16.500 – 18.300
Industrial Diesel Oil (IDO) 19.800 – 22.600
Bio Solar 12.700 – 13.500
Biosolar Industri (B35) 13.000 – 15.800
High Sulfur Fuel Oil (HSFO) 14.500 – 16.300

Harga bisa beda-beda tergantung wilayah dan jumlah pembelian, jadi pastikan Sahabat Eksplorasi selalu update info dari penyedia BBM resminya.

Kesimpulan Dokumen yang Dibutuhkan Perusahaan Supaya Mendapatkan Solar Industri

Sekarang, Sahabat Eksplorasi sudah semakin paham dan jelas soal dokumen yang dibutuhkan perusahaan supaya mendapatkan solar industri, kan? Intinya, buat dapetin solar industri secara legal dan aman, perusahaan wajib punya beberapa dokumen resmi. Kenapa harus lengkap? Karena solar industri bukan bahan bakar biasa. Distribusinya diawasi ketat karena menyangkut volume besar dan pengaruh terhadap lingkungan serta ekonomi. 

Paling penting, pastikan semua dokumen usaha lengkap dan sesuai regulasi. Karena kalau dokumen kurang, bisa-bisa pengajuan solar industri Sahabat Eksplorasi ditolak. Sayang banget kan kalau operasional perusahaan jadi terhambat cuma karena hal administratif?